https://ejournal.mediaantartika.id/index.php/jka/issue/feedJurnal Komputer Antartika2025-06-23T01:04:01+00:00Esron Rikardo Nainggolanesron@mediaantartika.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Komputer Antartika adalah jurnal yang diterbitkan oleh Antartika Media Indonesia yang berfokus pada penerbitan artikel ilmiah pada bidang ilmu-ilmu komputer meliputi: Komputasi dan pemrosesan data, Kecerdasan buatan, Jaringan dan keamanan, Sistem informasi dan manajemen, Grafis dan visualisasi, Arsitektur dan teknologi komputer, dan e-learning.</p> <p>Jurnal Komputer Antartika terbit empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.</p> <p> </p>https://ejournal.mediaantartika.id/index.php/jka/article/view/734Penerapan Quality of Service Menggunakan Hierarchical Token Bucket Pada Jaringan Internet Menggunakan Mikrotik di PT. Triwall Indonesia2025-04-10T00:48:30+00:00Ramadhani Bagus Satrio Wiboworamadhanibagussatrio@gmail.comYuli Komalasariyuli.yks@bsi.ac.id<p>Penerapan <em>Quality of Services </em>Menggunakan <em>Hierarchical Token Bucket</em> pada PT.Triwall Indonesia, bertujuan untuk memonitoring kecepatan Jaringan pada PT.Triwall Indonesia. Hierarchical Token Bucket adalah metode manajemen bandwidth yang mengatur alokasi bandwidth secara hierarkis, membagi bandwidth menjadi kelas-kelas yang lebih terstruktur untuk pengelolaan yang lebih mudah dan efektif, memungkinkan pembagian bandwidth yang lebih presisi dan adil di antara pengguna jaringan, serta dapat meningkatkan kualitas layanan (QoS). PT.Triwall Indonesia terdapat memiliki beberapa ruangan didalamnya, seperti Ruang Direktur, Ruang HRD,Ruang Staff, Ruang IT, Ruang Purchasing, Ruang Meeting, Semua ruangan ini terhubung dengan Jaringan Komputer, termasuk Konfigurasi Jaringan menggunakan mikrotik, Mengatur Access Point, Switch Hub, Untuk mengirim/Menerima data-data tersebut menggunakan sistem Operasi Windows Server. Beberapa jenis dari QOS, yaitu, Simple queue dan Queue Tree, yang jadi perbedaannya adalah,untuk simple queue adalah untuk pengaturan bandwidth upload dan download per user, sedangkan queue tree menggunakan paket mark untuk mengatur upload dan download dan <em>queue</em> tree memiliki <em>parent</em> dan <em>child</em> untuk menentukan <em>queue</em> yang dipilih sebagai child queue. Untuk hasil penelitiannya adalah, jika penulis mengatur max limit pada speed download 2 Mbps dengan actual speednya 2 Mbps, maka logo chart pada tabel tersebut berwarna merah, maka, bandwidth kecepatan maksimum Jaringan sudah tercapai.</p> <p> </p> <p><em>Implementation of Quality of Services Using Hierarchical Token Bucket at PT. Triwall Indonesia, aims to monitor Network speed at PT. Triwall Indonesia. Hierarchical Token Bucket is a bandwidth management method that regulates bandwidth allocation hierarchically, divides bandwidth into more structured classes for easier and more effective management, allows for more precise and fair bandwidth sharing among network users, and can improve service quality (QoS). PT. Triwall Indonesia has several rooms in it, such as Director's Room, HRD Room, Staff Room, IT Room, Purchasing Room, Meeting Room, All of these rooms are connected to the Computer Network, including Network Configuration using Mikrotik, Setting Access Point, Switch Hub, To send / Receive data using the Windows Server Operating system. Several types of QOS, namely, Simple queue and Queue Tree, the difference is, for simple queue is for setting upload and download bandwidth per user, while queue tree uses mark packages to manage upload and download and queue tree has parent and child to determine the queue selected as a child queue. The research results are, if the author sets the max limit on the download speed to 2 Mbps with the actual speed of 2 Mbps, then the chart logo in the table is red, then the maximum speed bandwidth of the network has been reached.</em></p>2025-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ramadhani Bagus Satrio Wibowo, Yuli Komalasari (Author)https://ejournal.mediaantartika.id/index.php/jka/article/view/749Analisis Penerapan Model Open BRR Dalam Pengujian Kualitas Perangkat Lunak Pada Website Company Profile Sneakcrafters2025-05-14T02:08:24+00:00Muhammad Alfinn Eka Prasetyaalfinmuhammad379@gmail.comAdita Rahmat Hidayataditarh05@gmail.comNabila Sasa Mirandanabilamiranda80@gmail.comReva Rizqia Salsabillasalsablsz05@gmail.comRani Purbaningtyasnabilamiranda80@gmail.com<p>Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas aplikasi company profile berbasis web sebagai media informasi perusahaan bagi pengguna. Evaluasi menggunakan model Open BRR yang mencakup tujuh indikator: Development Process, Documentation, Operational Software, Support, Software Technology, Functionality, serta Community and Adoption. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan metode Euclidean Distance. Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator Development Process memperoleh nilai tertinggi sebesar 82%, yang mencerminkan proses pengembangan sistem telah berjalan dengan baik. Disusul oleh Operational Software dengan 81%, serta Support dan Software Technology yang masing-masing mendapat 80%, menunjukkan bahwa aspek operasional, dukungan, dan teknologi sudah cukup andal. Sementara itu, Functionality dan Community and Adoption masing-masing memperoleh 79%, menandakan masih adanya ruang perbaikan pada fitur sistem dan keterlibatan pengguna. Indikator dengan nilai terendah adalah Documentation, yaitu 72%, yang menunjukkan perlunya perbaikan pada dokumentasi agar lebih informatif dan mudah dipahami. Secara keseluruhan, aplikasi ini telah menunjukkan kualitas yang cukup baik, dan evaluasi ini memberikan gambaran objektif serta rekomendasi perbaikan yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan lebih lanjut.</p> <p> </p> <p><em>This study was conducted to evaluate the quality of a web-based company profile application that serves as an information medium for users. The evaluation applied the Open BRR quality model, which includes seven indicators: Development Process, Documentation, Operational Software, Support, Software Technology, Functionality, and Community and Adoption. Data were collected through questionnaires and analyzed using the Euclidean Distance method. The results showed that the Development Process indicator scored the highest at 82%, indicating that the system development process is well-managed. This was followed by Operational Software at 81%, and Support and Software Technology at 80% each, suggesting that operational performance, support, and technology implementation are reliable. Meanwhile, Functionality and Community and Adoption scored 79%, implying that there is still room for improvement in system features and user engagement. The lowest score was found in the Documentation indicator, at 72%, highlighting the need for clearer and more comprehensive user documentation. Overall, the application demonstrates a good level of quality, and this evaluation provides an objective overview along with improvement recommendations that can be used for further development. </em></p>2025-06-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Alfinn Eka Prasetya, Adita Rahmat Hidayat, Nabila Sasa Miranda, Reva Rizqia Salsabilla, Rani Purbaningtyas (Author)https://ejournal.mediaantartika.id/index.php/jka/article/view/773Pengukuran Kualitas Website Mitra Sengon ThinkWood dengan Model Bertoa2025-05-23T22:35:14+00:00Kayla Aurel Putri Prasetyokeylakyy@gmail.comAulia Dewi Puspitasariauliadewiii567@gmail.comFitri Rossesita Dewi Rohmafitrirohma305@gmail.comSofiyatul Arofahsofiyatularofah@gmail.comRani Purbaningtyasrpurbaningtyas@polije.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam sektor kehutanan dan agribisnis telah mendorong transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha. PT Keong Nusantara Abadi, melalui divisi </span><em><span style="font-weight: 400;">ThinkWood</span></em><span style="font-weight: 400;">, mengembangkan </span><em><span style="font-weight: 400;">website</span></em><span style="font-weight: 400;"> Mitra Sengon sebagai</span><em><span style="font-weight: 400;"> platform</span></em><span style="font-weight: 400;"> kemitraan digital antara perusahaan dan petani lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas perangkat lunak website tersebut menggunakan model Bertoa, yang mencakup enam indikator utama: </span><em><span style="font-weight: 400;">Functionality, Reliability, Usability, Efficiency, Maintainability, dan Portability.</span></em><span style="font-weight: 400;"> Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner terhadap 20 responden, dan hasilnya dianalisis secara kuantitatif menggunakan rumus </span><em><span style="font-weight: 400;">Euclidean Distance</span></em><span style="font-weight: 400;"> untuk memperoleh nilai keseluruhan kualitas perangkat lunak. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa </span><em><span style="font-weight: 400;">Efficiency </span></em><span style="font-weight: 400;">dan</span><em><span style="font-weight: 400;"> Portability </span></em><span style="font-weight: 400;">memperoleh nilai tertinggi (1,15), sedangkan </span><em><span style="font-weight: 400;">Usability</span></em><span style="font-weight: 400;"> mendapat nilai terendah (0,7). Nilai total kualitas perangkat lunak yang diperoleh adalah 1,15 dari skala ideal 5. Temuan ini menunjukkan bahwa website berada pada kategori cukup baik, namun masih memerlukan peningkatan khususnya pada aspek pemeliharaan. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem guna mendukung pengalaman pengguna yang lebih optimal dalam program kemitraan digital berbasis agribisnis.</span></p> <p> </p> <p><em><span style="font-weight: 400;">The utilization of Information Technology (IT) in the forestry and agribusiness sectors has driven digital transformation to enhance efficiency and business sustainability. PT Keong Nusantara Abadi, through its ThinkWood division, developed the Mitra Sengon website as a digital partnership platform between the company and local farmers. This study aims to assess the software quality of the website using the Bertoa model, which includes six key indicators: Functionality, Reliability, Usability, Efficiency, Maintainability, and Portability. Data was collected through questionnaires administered to 20 respondents and quantitatively analyzed using the Euclidean Distance formula to determine the overall software quality score. The evaluation results indicate that Efficiency and Portability received the highest scores (1.15), while Usability received the lowest score (0.7). The total software quality score obtained was 1.15 on an ideal scale of 5. These findings suggest that the website falls into the "fairly good" category but still requires improvement, particularly in the area of maintainability. This study provides recommendations for system enhancement to support a more optimal user experience in the digital agribusiness partnership program.</span></em></p>2025-06-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Kayla Aurel Putri Prasetyo, Aulia Dewi Puspitasari, Fitri Rossesita Dewi Rohma, Sofiyatul Arofah (Author); Rani Purbaningtyashttps://ejournal.mediaantartika.id/index.php/jka/article/view/853Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Laporan Perusahaan Berbasis Web pada PT Inti Teknologi Indonesia 2025-06-23T01:04:01+00:00Fauzan Kholidkholidfauzan56@gmail.comMochamad Masdarul Anwarmmasdarulanwar1@gmail.comDimas Adiansyahdshigh45@gmail.comWasis Haryonowasish@unpam.ac.id<p>Pesatnya perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dokumen, termasuk distribusi laporan hasil pengujian. PT Inti Teknologi Indonesia masih menggunakan metode manual, seperti pengiriman dokumen melalui aplikasi pesan singkat, yang berisiko menyebabkan kehilangan data, kesalahan pencatatan, serta kesulitan dalam pelacakan dokumen. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen dokumen laporan perusahaan berbasis web dengan menerapkan metode Agile. Proses pengembangan dilakukan secara iteratif melalui tahapan perencanaan, perancangan, pengembangan, pengujian, evaluasi, dan pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dibangun mampu meningkatkan efisiensi dan kerapihan pengelolaan dokumen, serta memberikan kemudahan bagi customer dalam mengakses laporan secara langsung melalui portal web. Sistem ini dilengkapi dengan fitur unggah dokumen, pencarian, pengelompokan laporan, dan manajemen pengguna. Implementasi sistem ini diharapkan mampu menggantikan proses manual, mengurangi risiko kehilangan data, serta meningkatkan profesionalitas dalam distribusi dokumen perusahaan.</p> <p> </p> <p><em>The rapid development of information technology encourages companies to improve efficiency in document management, including distribution of test result reports. PT Inti Teknologi Indonesia still uses manual methods, such as sending documents via short message applications, which risk causing data loss, recording errors, and difficulties in document tracking. This study aims to design a web-based company report document management system by implementing the Agile method. The development process is carried out iteratively through the stages of planning, designing, developing, testing, evaluating, and maintaining. The results of the study show that the system built is able to improve the efficiency and neatness of document management, as well as provide convenience for customers in accessing reports directly through the web portal. This system is equipped with features for uploading documents, searching, grouping reports, and user management. The implementation of this system is expected to replace manual processes, reduce the risk of data loss, and increase professionalism in the distribution of company documents.</em></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Fauzan Kholid, Mochamad Masdarul Anwar, Dimas Adiansyah, Wasis Haryono (Author)https://ejournal.mediaantartika.id/index.php/jka/article/view/664Implementasi Algoritma C4.5 Untuk Klasifikasi Tingkat Kerawanan Kekeringan di Kabupaten Cilacap2025-01-04T11:55:14+00:00Arif Hidayat Arif Hidayatarifhidayat.ex@gmail.comMochammad Rizky Saputra Rizkymochammadr500@gmail.comM. Daffa Aryasatyasyncronizecolt@gmail.comNoel Dwi Marco119220409@bsi.ac.idIrsyad Amien119220409@bsi.ac.id<p>Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Cilacap dan berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tingkat kerawanan kekeringan menggunakan Algoritma C4.5 dengan mempertimbangkan faktor jumlah penduduk. Data yang digunakan mencakup 105 desa dari berbagai kecamatan di Kabupaten Cilacap dengan atribut Jumlah_Jiwa sebagai variabel utama dalam klasifikasi. Proses klasifikasi menggunakan metode Decision Tree dengan Performance Vector menghasilkan model dengan akurasi 96.18% ± 4.94% (micro average: 96.19%). Berdasarkan Confusion Matrix, model berhasil mengklasifikasikan dengan tepat 42 desa kategori rawan, 2 desa kategori sangat rawan, dan 57 desa kategori tidak rawan. Hasil pohon keputusan menunjukkan bahwa daerah dengan Jumlah_Jiwa > 2004 diklasifikasikan sebagai sangat rawan, daerah dengan Jumlah_Jiwa > 997 dan ≤ 2004 sebagai rawan, dan daerah dengan Jumlah_Jiwa ≤ 997 sebagai tidak rawan. Model mencapai class recall 97.67% untuk kategori rawan, 66.67% untuk sangat rawan, dan 96.61% untuk tidak rawan, dengan class precision masing-masing 93.33%, 100%, dan 98.28%. Penelitian ini dapat membantu pemerintah daerah dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan wilayah yang membutuhkan penanganan kekeringan berdasarkan tingkat kerawanannya.</p> <p> </p> <p><em>Drought is one of the natural disasters that frequently occurs in Cilacap Regency and significantly impacts community life. This study aims to classify drought vulnerability levels using the C4.5 Algorithm by considering population factors. The data used includes 105 villages from various districts in Cilacap Regency with Total Population as the main classification variable. The classification process using the Decision Tree method with Performance Vector produced a model with 96.18% ± 4.94% accuracy (micro average: 96.19%). Based on the Confusion Matrix, the model successfully classified 42 villages as vulnerable, 2 villages as highly vulnerable, and 57 villages as not vulnerable. The decision tree results show that areas with a population > 2,004 are classified as highly vulnerable, areas with population > 997 and ≤ 2,004 as vulnerable, and areas with population ≤ 997 as not vulnerable. The model achieved class recall rates of 97.67% for vulnerable categories, 66.67% for highly vulnerable, and 96.61% for not vulnerable categories, with class precision of 93.33%, 100%, and 98.28% respectively. This research can assist local governments in identifying and prioritizing areas that need drought management based on their vulnerability levels.</em></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Arif Hidayat, Mochammad Rizky Saputra, M. Daffa Aryasatya, Noel Dwi Marco, Irsyad Amien (Author)