Membangun Program Kemitraan sebagai Kebijakan untuk Menurunkan Non-Performing Loans UMKM di Kabupaten Buleleng
DOI:
https://doi.org/10.70052/jeba.v3i1.740Keywords:
Kebijakan, NPL, Program kemitraan, UMKMAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab tingginya Non-Performing Loans (NPL) UMKM di Kabupaten Buleleng dan alternatif kebijakan untuk mengatasinya. Dalam empat tahun terakhir, NPL UMKM di daerah ini tertinggi di Bali, berdampak pada UMKM, perbankan, dan ekonomi nasional. Observasi menunjukkan banyak UMKM sektor pertanian dan perkebunan mengalami kredit macet akibat pendapatan tidak menentu, tingginya biaya produksi, serta fluktuasi harga komoditas. Akses pemasaran yang terbatas dan rendahnya kualitas SDM memperburuk kondisi ini. Berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit pasca-pandemi semakin meningkatkan rasio NPL UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terhadap lima pemilik UMKM yang mengalami kredit macet. Data sekunder diperoleh melalui dokumentasi terkait kebijakan pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya pendapatan, keterbatasan pemasaran, dan kualitas SDM yang kurang menjadi faktor utama tingginya NPL UMKM. Solusi jangka panjang bagi Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, UKM Kabupaten Buleleng yakni membangun platform kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar dalam rantai pasok. Kemitraan ini akan memberikan akses pasar lebih luas, stabilitas harga, serta dukungan teknologi dan keahlian, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan UMKM dalam membayar kredit. Rekomendasi ini dapat dituangkan dalam Peraturan Bupati tentang Penguatan Kemitraan UMKM dalam Rantai Pasok untuk Mengurangi NPL UMKM.
This policy paper analyzes the causes of the high Non-Performing Loans (NPL) of MSMEs in Buleleng Regency and offers policy alternatives to address the issue. Over the past four years, MSME NPLs in this region have been the highest in Bali, impacting MSMEs, banking institutions, and the national economy. Observations indicate that many MSMEs in the agriculture and plantation sectors experience loan defaults due to unstable income, high production costs, and fluctuating commodity prices. Limited market access and low human resource quality further exacerbate this condition. The expiration of post-pandemic credit restructuring relaxation has also increased the MSME NPL ratio. This policy paper employs a qualitative method through interviews with five MSME owners who have experienced loan defaults. The analysis reveals that low income, restricted market access, and inadequate human resource quality are the main factors contributing to high MSME NPLs. As a long-term solution, the Buleleng Regency Office of Trade, Industry, Cooperatives, and MSMEs is advised to establish a partnership platform between MSMEs and large corporations within the supply chain. This partnership would provide broader market access, price stability, and support in technology and expertise, ultimately enhancing MSMEs' ability to repay loans. This recommendation can be formalized in a Regent Regulation on Strengthening MSME Partnerships in the Supply Chain to Reduce MSME NPLs.
References
Agungnoe. (2022). UMKM Hadapi Tantangan Kegagalan produk, Risiko Kredit dan Persaingan. https://ugm.ac.id/id/berita/umkm-hadapi-tantangan-kegagalan-produk-risiko-kredit-dan-persaingan
Arsy, S. W., Cahyaningtyas, S. R., & Waskito, I. (2023). Dampak Kebijakan Restrukturisasi Kredit Terhadap Non Performing Loan (NPL) Pada Perbankan Di Indonesia Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 3(2), 46–55. https://doi.org/10.29303/risma.v3i2.616
Bank Indonesia. (2024). Laporan Perekonomian Provinsi Bali Agustus 2024.
CNBC Indonesia. (2024a). Bos OJK Optimis NPL Kredit UMKM Aman. https://www.cnbcindonesia.com/market/20240812135816-17-562351/bos-ojk-optimis-npl-kredit-umkm-aman
CNBC Indonesia. (2024b). Kredit Macet UMKM Masih Tinggi, Ini Sebab & Efeknya Bagi Ekonomi RI! https://www.cnbcindonesia.com/market/20240610100338-19-545166/kredit-macet-umkm-masih-tinggi-ini-sebab-efeknya-bagi-ekonomi-ri
Dewi, A. K. S., Supartini, & Syahriar. (2023). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan UMKM (Studi Kasus Pada Pelaku UMKM di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen). Jurnal Akuntansi Tunas Pembangunan, 1(1), 1–11.
Hanif, M. S., & Widawati, A. S. (2024). Analisis Determinan Kredit Macet Pada UMKM di Indonesia. Jurnal Riset Entrepreneurship. Jurnal Riset Entrepreneurship, 7(1), 31–45.
Katadata. (2024). Kredit Macet Turun Akhir 2023, Lebih Baik dari Pra-Pandemi. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/04/02/kredit-macet-turun-akhir-2023-lebih-baik-dari-pra-pandemi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2022). Perkembangan UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus Mendapatkan Dukungan Pemerintah.
Maharani, A., & Nurlukman, A. D. (2023). Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Umkm Melalui Sosial Media Dan E-Commerce Di Kota Tangerang. Sebatik, 27(1), 333–343.
Mawarsari, M. A. (2023). Tren Digitalisasi UMKM di Indonesia 2023: Tantangan dan Peluang.
Mekarisce, A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12, 145–151. https://doi.org/10.52022/jikm.v12i3.102
Nansi, M. R. (2019). Analisis Penyebab Dan Strategi Penanganan Non Performing Loan (NPL) Perbankan Indonesia 2016. Optimal, 16(1), 95–120.
Sandria, F. (2024). OJK Ungkap Biang Kerok Kredit Macet UMKM Masih Tinggi. https://www.cnbcindonesia.com/market/20240609104922-17-545005/ojk-ungkap-biang-kerok-kredit-macet-umkm-masih-tinggi
Sari, D. H., Khairiyah, N. M., & Ismawanto, T. (2021). Efektivitas Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit Sebagai Strategi Penurunan Kredit Bermasalah Selama Pandemic Covid-19 Pegadaian Kanwil Balikpapan. Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis, 8(2), 82–88.
Sari, P. B., & Sari, T. J. (2018). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Non Performing Loan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Binjai). Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Publik, 9(1), 56–67.
Sintha, L., Tobing, F., Siregar, E., & Juniasti, R. (2023). Solusi Penanganan Kredit Bermasalah Dampak Pandemi Covid 19 Pada Perbankan. Jurnal Ekobis: Ekonomi, Bisnis & Manajemen, 13(1), 15–24.
Soukotta, Z. A. (2024). Intip Cara Jepang Kembangkan UMKM, Didukung Penuh oleh Pemerintah. https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/intip-cara-jepang-kembangkan-umkm-didukung-penuh-oleh-pemerintah
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.
Tumanggor, P. I. J., & Santoso, R. S. (2019). Analisis Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Tegal. Journal of Public Policy and Management Review, 8(4), 1–26.
Wijaya, H. (2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Theologia Jaffray.
Wijayani, D. I. L. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank: Studi pada Perbankan Swasta di Indonesia. Owner: Riset & Jurnal Akuntansi, 7(1), 564–575.
Windariana, R. (2024). Melirik Kebijakan Tiongkok Kembangkan UMKM Hingga Menjadi Raksasa Ekonomi Dunia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Komang Yudi Suardana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.